INTEGRITY
PROFESSIONALISM
ENTREPRENEURSHIP
Language

Berita Terbaru

Webinar Jaya Launch Pad “Merancang Ide Bisnis dengan Design Thinking”

19 September 2022

Jum’at, 16 September 2022, Jaya Launch Pad telah sukses menggelar Webinar dengan tema “ Merancang Ide Bisnis Kreatif Dengan Design Thinking” by zoom meeting pada pukul 02.00 PM Jakarta, dimana narasumber pada acara tersebut adalah Bapak Anton Kurniawan, S.P., M.M. selaku Dosen Universitas Bina Nusantara, Direktorat Bidang Kemahasiswaan & Reviewer Nasional.

Webinar dengan tema “ Merancang Ide Bisnis Kreatif Dengan Design Thinking “ di moderatori oleh Bapak Octa Andra selaku Staf JLP (Jaya Launch Pad). Moderator membuka acara dengan menyambut para peserta dan memberikan kata pembuka untuk memulai webinar tersebut. acara selanjutnya adalah kata sambutan yang diberikan oleh Ibu Clara Evi Citraningtyas, yang merupakan dekan FHB. Setelah sambutan selesai acara pun di lanjutkan oleh Moderator dengan membacakan profil narasumber yakni Bapak Anton Kurniawan. Di awal sesi pemaparan, Bapak Anton Kurniawan menerangkan ada beberapa pokok pembahasan yang akan di bahas mengenai merancang ide bisnis kreatif dengan design thinking yaitu:

  1. What is Design Thinking
  2. Penerapan Design Thinking
  3. Tahapan Design Thinking

Pada awal pembahasan materi Bapak Anton Kurniawan mejelaskan apa itu Disign Thinking, yaitu :

  1. Design Thinking adalah proses berulang dimana kita berusaha memahami pengguna, menantang asumsi, dan mendefinisikan kembali masalah dalam upaya mengidentifikasi strategi dan solusi alternatif yang mungkin tidak langsung terlihat dengan tingkat awal pemahaman kita.
  2. Design Thinking suatu metodologi desaIn yang menggunakan pendekatan berbasis solusi untuk menyelesaikan permasalahan.

Pembahasan materi selanjutnya adalah Penerapan Design Thinking yang di jelaskan oleh Bapak Anton Kurniawan, yaitu :

  1. Design Thinking dapat membantu tim atau organisasi untu :
  1. Lebih mengerti kebutuhan yang tidak terpenuhi dari orang-orang yang ingin kita bantu (pelanggan, klien, mahasiswa, pengguna, dll.)
  2. Mengurangi risiko terkait ide, produk, atau jasa yang baru
  3. Menciptakan solusi yang revolusioner, bukan hanya tambahan
  4. Belajar dan interasi dengan cepat
  1. Design Thingking dapat diaplikasikan di industri dan peran apapun, baik di  bisnis, pemerintahan, pendidikan, ataupun nirlaba.
  2. Design Thinking dapat  membantu untuk menciptakan solusi inovatif berdasarkan kebutuhan pelanggan.

Pembahasan materi terakhir yaitu tahapan Design Thinking, Bapak Anton Kurniawan menjelaskan bahwa Design Thinking mempunyai 5 tahapan, yaitu :

  1. Empathise yaitu mempelajari sebanyak mungkin mengenai custome
  2. Define yaitu mendefinisikan permasalahan yang akan di pecahkan
  3. Ideate yaitu menciptakan solusi untuk masalah yang tengah dihadapi
  4. Prototype yaitu mewujudkan ide solusi menjadi prototype ( represent konkrit )
  5. Test yaitu menguji prototype solusi kepada cutomer untuk mendapatkan umpan balik

Selanjutnya bapak Anton Kurniawan juga memaparkan 5 tahapan tersebut, contohnya :

Pada tahapan Empathise kita harus melihat dunia dari sisi orang lain, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :

  • Kemampuan untuk mengerti atau merasakan apa yang dialami oleh orang/makhluk lain tsb
  • Menempatkan diri anda doposisi orang lain
  • Melihat dengan menggunakan mata ( sudut pandang oralin lain )
  • Mendengar dengan menggunakan telingan ( sudut pandang ) orang lain
  • Berperasaan dengan menggunakan perasaan orang lain

Pada tahapan Define biasanya akan terjadi beberapa masalah yang akan di pecahkan ( problem solving ), seperti :

  • Apa yang menjadi kebutuhan user
  • Apa yang menjadi masalah utama mereka
  • Apa yang menjadi tantangan utama mereka
  • Apa insight yang bisa digunakan

Pada tahapan Ideate inilah kita menciptakan ide solusi untuk masalah yang terjadi yaitu menciptakan solusi dengan brainstorm. Ada beberapa yang harus diperhatikan ketika brainstorm, yaitu :

  • Jangan berprasangka
  • Ikuti suara terbanyak
  • Lakukan satu pembahasan di satu waktu
  • Gunakan visual
  • Fokuskan pada ide kembangkan dari ide-ide yang lain
  • Fokus pada topik
  • Dorong ide-ide liar

Tahapan selanjutnya adalah Prototype yaitu sampel awal, model atau rilis produk yang dibuat untuk menguji konsep atau proses, hal yang perlu dilakukan selanjutnya, yaitu :

  • Mengembangkan ide menjadi solusi yang bisa dilihat,disentuh, dan diuji
  • Uji apakah prototype sudah sesuai dengan konsep ide
  • Bersedia membuang prototype dan membuat prototype baru apabila hasil validasi tidak baik
  • Bisa menjadi proses iteratif

Pada akhir tahap ini, tim desain akan memiliki gagasan yang lebih baik tentang kendala yang melekat pada produk dan masalah yang ada, dan memiliki pandangan yang lebih jelas tentang bagaimana pengguna yang sebenarnya akan berperilaku, berpikir, dan rasakan ketika berinteraksi dengan bagian akhir produk.

Tahap Test ini adalah tahap akhir dari Design Thinking, tetapi dalam proses berulang, hasil yang dihasilakan selama fase testing sering digunakan untuk mendefinisikan kembali satu atau lebih masalah dan menginformasi pemahaman pengguna, kondisi penggunaan, bagaimana orang berpikir, berperilaku dan merasakan dan berempati.

Bahkan selama fase ini, perubahan dan penyempurnaan dilakukan untuk menyingkirkan solusi masalah dan memperoleh pemahaman sedalam mungkin terhadap produk dan penggunanya.

Setelah Bapak Anton Kurniawan selesai menjelaskan pokok pembahasan tentang merancang ide bisnis kreatif dengan design thinking, maka acara selanjutnya moderator mengambil alih acara dan membuka sesi tanya. Setelah sesi tanya jawab selesai maka acara ditutup oleh moderator sebelum closing moderator mendokumentasikan momen bersama peserta dan narasumber.